Penyakit tanaman disebut fitopatologi yang mempelajari tentang proses perkembangan penyakit-penyakit pada tanaman, serta cara menanggulangi penyakit tanaman tersebut.
Penyakit yang sering menjangkiti
tanaman adalah jamur yang berkembang biak melalui pengeluaran spora yang
tersebar melalui media udara, air serta tanah. Jamur ini biasanya berwarna
putih dan dapat ditanggulangi dengan fungisida.
Penyakit yang timbul juga dapat
berasal dari protozoa serta bakteri. Penyebaran protozoa adalah
sebagai zoospore yang tahan hidup dalam waktu yang lama di dalam tanah
selama bertahun-tahun.
Sedangkan bakteri sebenarnya
hidup dalam tanaman yang tidak begitu berbahaya dan hanya sebagian kecil dari
mereka yang mengakibatkan penyakit terutama di daerah subtropis dan tropis.
Selain itu penyakit pada
tanaman juga dapat disebabkan oleh virus yang tersebar melalui perantara
seperti serangga.
Gangguan penyakit oleh virus dan
protozoa dapat dihilangkan dengan penggunaan pestisida. Penyakit pada tumbuhan
sering juga diakibatkan oleh datangnya hewan pengganggu seperti wereng,
belalang, dan berbagai jenis serangga lainnya. Gangguan ini dapat
dihilangkan dengan penggunaan insektisida.
PENYAKIT PENTING SAYUR-SAYURAN
Penggerek umbi kentang
Gejalanya pada kulit
umbi terdapat kumpulan kotoran ulat berwarna cokelat tua.Jika umbi dibelah ,
didalamnya terdapat alur-alur. Warna daun merah dan terdapat jalinan benang
yang meliputi ulat.Penyebab utama ialah Phthorimaea operculella.Hama
berupa ulat berwarna kelabu dengan ukuran panjang 1 cm. Kelak saat dewasa ia
berubah menjadi ngengat yang sayapnya berumbai-rumbai berwarna
kelabu.Pengedalian ialah tanaman dibumbun, disemprot dengan insektisida
Hostathion 40 EC atau Dursban 20 EC.Gudang disucihamakan sebelum digunakan.
Penyakit hawar daun kentang
Penyebab utama ialah
Jamur Phytophthora infestans.Gejalanya ialah bercak nekrotik di
tepi-tepi daun, yang meluas ke seluruh bagian daun, terutama pada suhu rendah
dan kelembapan serta curah hujan tinggi.Pengendalian dengan menanam jenis yang
tahan penyakit,menggunakan bibit bukan dari pertanaman sakit, dan disemprot
dengan fungisida Vitigran Blue, Dithane M-45, Vondozeb,Antracol atau Difolatan
4F.
Hama pemakan daun kubis
Ulat makan daun tanpa
kulit arinya (epidermis) sehingga daun ‘berjendela’ dan tampak memutih.Pada
serangan berat, daun berlubang-lubang hingga tinggal tersisa tulang daun
saja.Penyebab utama ialah Plutella xylostella atau disebut hama
putih.Ulat berwarna hijau muda,berbulu hitam.Kepala kekuningan dengan
bercak-bercak gelap.Ukuran tubuh 9 mm.Pengendalian biologis dengan bakteri bacillus
thuringiensis.Penjebakan serangga dewasa dengan lampu dan cawan berisi air.
Penyakit busuk basah kubis
Daun berbercak
kebasahan yang bentuknya tidak teratur.Akibat infeksi bakteri sekunder, tanaman
mengeluarkan bau busuk yang khas.Bakteri Erwinia carotovora pv.carotovora adalah
penyebab utama.Cara pengendalian ialah menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa
tanaman sakit, menanam dengan jarak tanam yang tidak terlalu rapat supaya
kelembapan tidak tinggi.
Penyakit akar gada kubis
Akar yang jamur adakan
pembelahan dan pembesaran sel yang akan bentuk bintil.Bintil-bintil akan bengka
dan tanaman merana, daun menjadi hijau kelabu dan cepat layu.Jamur
Plasmodiophora brassicae adalah penyebeb utama.Pengendaliannya ialah
mencegah masuknya jamur penyebeb ke lahan-lahan yang masih bebas patogen,
pengapuran dan memperlakukan tanah dengan Benlate,Vapam , Brassicol, atau
basamid G.
Hama Thrips pada cabai
Daun yang terserang
berubah bentuk.Permukaan bawah daun pula berwarna putih keperakan dan buah
berubah bentuk dan terlihat jaringan.Penyebabnya ialah serangga
Thrips sp.Penyemprotan insektisida Agrimec 18 EC,Thiodan 35 EC,atau Bayrusil
250 EC.
Penyakit busuk daun bawang merah
Di dekat ujung daun
timbul bercak hijau pucat.Daun segera menguning, layu dan mengering.Daun mati
yang berwarna putih diliputi jamur hitam.Jamur Peronospora destructor adalah
penyebeb utama.Memakai benih sehat,membakar daun-daun sisa panen, menyemprotkan
fungisida Daconil 75 WP atau Derosal 60 WP.
Hama penggerek buah tomat
Bahagian ujung buah dan
dekat lubang terdapat kotoran hama.Penyebabnya ialah Helicoverpa armigera.Rotasi
tanaman dengan tanaman yang tahan terhadapnya,melepas musuh alami (Microptilis
manilae).
(GAMBAR RAJAH RUJUK
PADA LAMPIRAN)
PENYAKIT NILAM
Sebagai
tanaman industri penghasil minyak asiri,tanaman nilam juga tidak lepas dari
serangan hama dan penyakit.Antara penyakit yang sering menyerang areal
pertanaman nilam adalah seperti berikut.
Layu bakteri
Penyakit ini disebabkan
oleh bakteri Pseudomonas solanacearum.Tanaman yang terserang biasanya
akan layu dan akhirnya mati.Umumnya hanya 2-5 hari.Penyakit seperti ini disebut
oleh petani Aceh sebagai penyakit mati bujang.Serangan layu dimulai dari pucuk
tanaman,kemudian menyebar ke seluruh tanaman.Kulit akar sekunder mengelupas dan
akar serabut banyak yang busuk.Bila sayatan diperas atau direndam dalam air
jernih steril,ooze dari bakteri akan keluar seperti lendir.Penggunaan antibiotik
Agrept dan Agrymicin dapat mengatasi serangan.Tapi cara yang lebih baik ialah
mencabut semua tanaman yang sudah layu dan bakar di luar kebun.
Budok
Penyakit ini disebabkan
oleh virus atau MLO(Mycoplasm Like Organism) yang disebar oleh serangga
vektor.Daun mula berubah bentuk menjadi seperti kerupuk dengan ketebalan
melebihi daun normal.Warna permukaan daun bagian bawah menjadi kasar,tulang
daun menebal dan keriput.Kelainan ini akan menyebar sampai ke pucuk dan
daun-daun lain dalam satu pohon.Hingga akhir pertumbuhan tanaman tertekan dan
tidak bisa bertambah besar,serta konopinya pun mengecil.Untuk mencegah
serangan,penyemprotan insektisida secara rutin seperti dengan Sevin 85
S,Basudin atauAzodrin 15 % selang 2-6 minggu sekali.
Akar putih
Gejala yang tampak
mirip gejala serangan bakteri,hanya proses kematiannya jauh lebih
lambat.Daun-daun biasanya berubah menguning dengan warna ungu yang menonjol
pada permukaan sebelah bawahnya.Ia disebabkan oleh jamur Rigidoporus sp
biasanya terlihat ada benang-banang putih.Pencegahan dengan penyemprotan
fungisida seperti Galarom pada tanaman 1-2 hari dengan selang waktu 7 hari.
Bercak daun
Penyakit ini disebabkan
oleh jamur Colletotrichum gloeosporivides dan fusarium sp.Penyebaran
dan penularannya lebih banyak melalui udara dan percikan air yang mengandung
spora.Gejala serangganya ada bercak-bercak hitam besar atau kecil yang
kebanyakan berada di pinggir daun.Serangan penyakit ini tidak menimbulkan
masalah bagi petani sebab kebiasaan petani memungut semua daun yang berguguran
pada waktu panen untuk disuling turut mengurangi inokulum jamur itu.
PENYAKIT JAMBU BIJI DI MALAYSIA
Selain
itu,jambu biji juga sering diserang hama dan penyakit.Jika ia tidak segera
dikendalikan,dapat merusuk tanaman dan buahnya,bahkan dapat mematikan tanaman
itu.Di Malaysia,antara penyakit jambu biji yang cukup merugikan adalah seperti
berikut.
Bengkak akar
Penyebab penyakit ini
adalah nematoda Meloidogyne incognita, sejenis cacing halus yang tidak
dapat dilihat oleh mata telanjang.Serangan nematoda dapat diketahui dari
pertumbuhan tanaman yang kuntet (kerdil) dan tidak segar.Akar menjadi
jarang dan warna daun berubah kekuningan.Buahnya kecil dan lebih cepat matang.
Tanaman yang sudah terserang sistem perakarannya tidak sempurna , bengkak,
serta warnanya berubah. Pencegahan dengan menggunakan bibit yang bebas
nematoda. Jika tanaman yang sudah diserang dikenalikan dengan nematisida phenamifos
dan carbofuram .
Kudis
Cendawan pestalotiopsis
psidii penyebab penyakit kudis ini hanya bisa masuk ke jaringan buah
melalui luka yang biasanya disebabkan oleh kepik helopeltis. Makin lama bintik
membesar berukuran 1-3 mmdan bentuknya bulat dan cokelat kehitaman. Penyakit
itu bisa diatasi dengan cara menyemplotan fungisida yang mengandungi cuprum
atau zinc
Antraknosa
Penyakit yang
disebabkan oleh cendawan Colletotrichum gloeosporoides ini lebih banyak
menyerang buah. Genjala awal, tampak bintik-bintik kecil dan pada buah. Bintik
ini makin lama makin membesar dan menyatu membentuk luka besar dengan lekuk ke
dalam. Pengendalian dapat dilakukan dengan meyemprotkan fungisida pada buah
yang dibungkus. Fungisida yang biasa digunakan mengandungi bahan aktif benomyl,
carbendazim, carbendazim mancozeb, thiophanate methyl, chlorothalonil,
propiconazole dan fentin acetate.
ANCAMAN HAMA PHYLLOXERA PADA BUAH ANGGUR
Hama
phylloxera pernah meluluhlantakkan kebun anggur di Amerika utara , Eropa , dan
Australia . Memang di Indonesia hama ini belum termasuk hama penting, tetapi
bukan tak mungkin akan menebar ancaman bagi kebun-kebun anggur di daerah
pengembangan.Dengan gejala benjol-benjol pada akar, batang dan daun, hama ini
bisa menyebabkan tanaman layu , kerdil , serta menurunkan produksi buah. Dengan
itu , cara pengendalian yang baik haruslah dilaksanakan.
Penyakit Phylloxera
Phylloxera kerap dianggap sebagai penyakit yang menyerang tanaman
anggur kerana sosok hamanya tidak mudah terlihat.Phylloxera adalah sejenis kutu
yang hidup di bawah jaringan kulit kayu (gabus) yang telah mengering. Nama
lengkapnya adalah Phylloxera vitifoliae , anggota famili Aphidae
(keluarga kutu). Produksi anggur di Jawa memiliki kondisi tanah yang tergolong
berat (alluvial). Tanah seperti ini pada musim kemarau akan terbelah-belah..
Dengan kondisi tanah yang terbelah-belah ini akar anggur mudah rusak dan
kulitnya gampang terkelupas, sehingga memungkinkan tanaman terserang kutu akar phylloera.
Tempat yang dihuni kutu tersebut akan membengkak dan membentuk
benjolan-benjolan. Daun, batang dan akar, berbenjol-benjol. Di bawah benjolan
terdapat kutu. Besar kecilnya benjolan tergantung banyaknya populasi kutu.
Akar tanaman yang penuh dengan benjolan phylloxera sulit
menyerap air dan hara dari dalam tanah. Akibatnya tanaman layu dan tumbuh
kerdil serta kemampuan berbuahnya rendah sekali.Salah satu cara ampuh untuk
mengatasi serangan hama kutu akar adalah menggunakan bibit hasil okulasi. Bibit
okulasi itu dapat ditanam setelah berumur 6-12 bulan. Selain tahan terhadap phylloxera
, bibit anggur okulasi itu pun tahan terhadap nematoda bintil akar.
Kubis-kubisan dan selada
Penyakit akar gada paling
sering ditemukan di kol, kubis bunga ,brokoli, dan selada. Akar tanaman
berbintil-bintil. Bintil menyatu sehingga akar terlihat bengkak. Penyakit ini
ditemukan di daerah yang intensif menanam kubis-kubisan , seperti di
Pangalengan ,Lembang, Garut.
Penggunaan pupuk kandang belum matang
ditambah tanah masam mempercepat perkembangbiakannya.Penyakit yang disebabkan
cendawan Plasmodiophora brassicae ini belum ada ubatnya. Penanaman selada
dengan sistem hidroponik jarang terserang.
Risiko lain yang perlu diwaspada
ialah penyakit busuk hitam.Bakteri Xanthomonas , biang keladinya, membuat tepi
daun berwarna kuning kecokelatan.Tulang-tulang daun cokelat tua atau hitam.
Sepintas pada daun terlihat bentuk menyerupai huruf “V” berwarna kuning
kecokelatan.Penyakit ini dapat ditanggulangi dengan fungisida tembaga, seperti
Copper Sandoz.(2 gram/1), Tocida 60 WDG (1 gram/1).Cupravit (2.5 gram/1).
Trimiltox (2.5 gram/1).
Rekan busuk hitam yang lain ialah busuk
basah. Penyakit ini juga disebabkan bakteri. Namanya Erwinia. Batang, daun atau
krop berwarna cokelat basah. Aroma busuk menusuk hidung. Serangan banyak
terjadi di musim hujan. Pemakaian sungkup plastik transparan di setiap guludan
sangat mengurangi intensitas serangan.Menutup daun dengan lidi juga demikian.
Namun, penutupan daun mengakibatkan warna kol menjadi lebih pucat.
Kubis-kubisan dan selada sering mengalami
kekurangan unsur boron. Batang tanaman berlubang di bahagian tengah. Pada kol
bunga dan brokoli, ukuran krop yang terbentuk tidak maksimal. Antarcabang bunga
lebih cepat terpisah.
Jika ditanam di lahan terbuka, pupuk
kandangnya harus benar-benar matang. Penggunaan pupuk CaB dapat
dipertimbangkan. Sementara pupuk Borate dan Fertibor 2 gram/1 air dipakai saat
serangan berat.
ANCAMAN PENYAKIT PEMBIBITAN PADA BUAH PEPAYA
Ada anggapan bahawa tanaman pepaya itu
mudah.Jika penanaman hanya untuk kebutuhan sendiri, memang demikian.Namun, saat
dikebunkan secara komersial, penyakit dumping off dan kapang daun di
pembibitan menjadi hantu menakutkan.
Dumping off
Dumping off timbul kerana aerasi jelek atau kelembapan tinggi.Pemakaian pupuk
kandang belum matang memicu munculnya penyakit ini.Di dataran tinggi, Phythium
aphanidermatum tidak aktif.Peranannya diambil alih oleh Rhizoctonia dengan
gejala serangan sama.Rebah batang dapat dihindari dengan memakai media semai
steril.Sterilisasi dilakukan dengan medium suap air panas atau pemberian
Basamid atau formalin 4% selama 24 jam.
Kapang daun
Saat udara dingin, apalagi berkabut, daun pepaya yang masih muda sering
berkerut-kerut.Di atasnya tumbuh miselium abu-abu. Ini disebabkan hadirnya
cendawan Cladosporium oxysporum.Daun terserang keriting dan berwarna pucat,
sehingga ada dugaan munculnya serangan virus.
Padahal, sebenarnya itu terjadi kerana ada hama thrips (Thrips
parvispinus) menggigit daun pepaya muda. Timbullah luka tersebut sampai
akhirnya mematikan bibit.Antara langkahnya untuk mencegah serangan penyakit
pada bibit pepaya ialah semaikan biji langsung ke dalam pot kecil atau tanam
biji yang telah berkecambah ke pot. Buka peneduh tempat persemaian pada
waktu-waktu tertentu. Tujuannya untuk memacu pertumbuhan bibit.
KESIMPULAN
Memanglah tidak dapat dipungkiri bahawa kehadiran hama dan penyakit pada
tumbuh-tumbuhan jelas membawa kerugian kepda para pengusaha tanaman
tumbuhan.Malah ia juga akan membawa kemudaratan kepada kesihatan manusia jika
termakan tumbuhan yang berpenyakit tersebut. Dengan itu , langkah-langkah
pengendalian dan pencegahan yang sewajarnya haruslah dilaksana dan dipatuhi .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar