My Sites

This site is under construction.. :)

Create Your Badge

2 Mar 2013

Jenis Penyakit Tanaman


               
                
                 Penyakit tanaman disebut fitopatologi yang mempelajari tentang proses perkembangan penyakit-penyakit pada tanaman, serta cara menanggulangi penyakit tanaman tersebut.
Penyakit yang sering menjangkiti tanaman adalah jamur yang berkembang biak melalui pengeluaran spora yang tersebar melalui media udara, air serta tanah. Jamur ini biasanya berwarna putih dan dapat ditanggulangi dengan fungisida.

Penyakit yang timbul juga dapat berasal dari protozoa serta bakteri. Penyebaran protozoa adalah sebagai zoospore yang tahan hidup dalam waktu yang lama di dalam tanah selama bertahun-tahun.
Sedangkan bakteri sebenarnya hidup dalam tanaman yang tidak begitu berbahaya dan hanya sebagian kecil dari mereka yang mengakibatkan penyakit terutama di daerah subtropis dan tropis.
Selain itu penyakit pada tanaman juga dapat disebabkan oleh virus yang tersebar melalui perantara seperti serangga.
Gangguan penyakit oleh virus dan protozoa dapat dihilangkan dengan penggunaan pestisida. Penyakit pada tumbuhan sering juga diakibatkan oleh datangnya hewan pengganggu seperti wereng, belalang, dan berbagai jenis serangga lainnya. Gangguan ini dapat dihilangkan dengan penggunaan insektisida.


PENYAKIT PENTING SAYUR-SAYURAN

         Penggerek umbi kentang
Gejalanya pada kulit umbi terdapat kumpulan kotoran ulat berwarna cokelat tua.Jika umbi dibelah , didalamnya terdapat alur-alur. Warna daun merah dan terdapat jalinan benang yang meliputi ulat.Penyebab utama ialah Phthorimaea operculella.Hama berupa ulat berwarna kelabu dengan ukuran panjang 1 cm. Kelak saat dewasa ia berubah menjadi ngengat yang sayapnya berumbai-rumbai berwarna kelabu.Pengedalian ialah tanaman dibumbun, disemprot dengan insektisida Hostathion 40 EC atau Dursban 20 EC.Gudang disucihamakan sebelum digunakan.
 
         Penyakit hawar daun kentang
Penyebab utama ialah Jamur Phytophthora infestans.Gejalanya ialah bercak nekrotik di tepi-tepi daun, yang meluas ke seluruh bagian daun, terutama pada suhu rendah dan kelembapan serta curah hujan tinggi.Pengendalian dengan menanam jenis yang tahan penyakit,menggunakan bibit bukan dari pertanaman sakit, dan disemprot dengan fungisida Vitigran Blue, Dithane M-45, Vondozeb,Antracol atau Difolatan 4F.
         Hama pemakan daun kubis
Ulat makan daun tanpa kulit arinya (epidermis) sehingga daun ‘berjendela’ dan tampak memutih.Pada serangan berat, daun berlubang-lubang hingga tinggal tersisa tulang daun saja.Penyebab utama ialah Plutella xylostella atau disebut hama putih.Ulat berwarna hijau muda,berbulu hitam.Kepala kekuningan dengan bercak-bercak gelap.Ukuran tubuh 9 mm.Pengendalian biologis dengan bakteri bacillus thuringiensis.Penjebakan serangga dewasa dengan lampu dan cawan berisi air.
         Penyakit busuk basah kubis
Daun berbercak kebasahan yang bentuknya tidak teratur.Akibat infeksi bakteri sekunder, tanaman mengeluarkan bau busuk yang khas.Bakteri Erwinia carotovora pv.carotovora adalah penyebab utama.Cara pengendalian ialah menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa tanaman sakit, menanam dengan jarak tanam yang tidak terlalu rapat supaya kelembapan tidak tinggi.
         Penyakit akar gada kubis
Akar yang jamur adakan pembelahan dan pembesaran sel yang akan bentuk bintil.Bintil-bintil akan bengka dan tanaman merana, daun menjadi hijau kelabu dan cepat layu.Jamur Plasmodiophora brassicae adalah penyebeb utama.Pengendaliannya ialah mencegah masuknya jamur penyebeb ke lahan-lahan yang masih bebas patogen, pengapuran dan memperlakukan tanah dengan Benlate,Vapam , Brassicol, atau basamid G.
         Hama Thrips pada cabai
Daun yang terserang berubah bentuk.Permukaan bawah daun pula berwarna putih keperakan dan buah berubah bentuk dan terlihat jaringan.Penyebabnya ialah serangga
Thrips sp.Penyemprotan insektisida Agrimec 18 EC,Thiodan 35 EC,atau Bayrusil 250 EC.
         Penyakit busuk daun bawang merah
Di dekat ujung daun timbul bercak hijau pucat.Daun segera menguning, layu dan mengering.Daun mati yang berwarna putih diliputi jamur hitam.Jamur Peronospora destructor adalah penyebeb utama.Memakai benih sehat,membakar daun-daun sisa panen, menyemprotkan fungisida Daconil 75 WP atau Derosal 60 WP.
         Hama penggerek buah tomat
Bahagian ujung buah dan dekat lubang terdapat kotoran hama.Penyebabnya ialah Helicoverpa armigera.Rotasi tanaman dengan tanaman yang tahan terhadapnya,melepas musuh alami (Microptilis manilae).
(GAMBAR RAJAH RUJUK PADA LAMPIRAN)
PENYAKIT NILAM
Sebagai tanaman industri penghasil minyak asiri,tanaman nilam juga tidak lepas dari serangan hama dan penyakit.Antara penyakit yang sering menyerang areal pertanaman nilam adalah seperti berikut.
         Layu bakteri
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum.Tanaman yang terserang biasanya akan layu dan akhirnya mati.Umumnya hanya 2-5 hari.Penyakit seperti ini disebut oleh petani Aceh sebagai penyakit mati bujang.Serangan layu dimulai dari pucuk tanaman,kemudian menyebar ke seluruh tanaman.Kulit akar sekunder mengelupas dan akar serabut banyak yang busuk.Bila sayatan diperas atau direndam dalam air jernih steril,ooze dari bakteri akan keluar seperti lendir.Penggunaan antibiotik Agrept dan Agrymicin dapat mengatasi serangan.Tapi cara yang lebih baik ialah mencabut semua tanaman yang sudah layu dan bakar di luar kebun.
         Budok
Penyakit ini disebabkan oleh virus atau MLO(Mycoplasm Like Organism) yang disebar oleh serangga vektor.Daun mula berubah bentuk menjadi seperti kerupuk dengan ketebalan melebihi daun normal.Warna permukaan daun bagian bawah menjadi kasar,tulang daun menebal dan keriput.Kelainan ini akan menyebar sampai ke pucuk dan daun-daun lain dalam satu pohon.Hingga akhir pertumbuhan tanaman tertekan dan tidak bisa bertambah besar,serta konopinya pun mengecil.Untuk mencegah serangan,penyemprotan insektisida secara rutin seperti dengan Sevin 85 S,Basudin atauAzodrin 15 % selang 2-6 minggu sekali.
         Akar putih
Gejala yang tampak mirip gejala serangan bakteri,hanya proses kematiannya jauh lebih lambat.Daun-daun biasanya berubah menguning dengan warna ungu yang menonjol pada permukaan sebelah bawahnya.Ia disebabkan oleh jamur Rigidoporus sp biasanya terlihat ada benang-banang putih.Pencegahan dengan penyemprotan fungisida seperti Galarom pada tanaman 1-2 hari dengan selang waktu 7 hari.
         Bercak daun
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Colletotrichum gloeosporivides dan fusarium sp.Penyebaran dan penularannya lebih banyak melalui udara dan percikan air yang mengandung spora.Gejala serangganya ada bercak-bercak hitam besar atau kecil yang kebanyakan berada di pinggir daun.Serangan penyakit ini tidak menimbulkan masalah bagi petani sebab kebiasaan petani memungut semua daun yang berguguran pada waktu panen untuk disuling turut mengurangi inokulum jamur itu.
PENYAKIT JAMBU BIJI DI MALAYSIA
Selain itu,jambu biji juga sering diserang hama dan penyakit.Jika ia tidak segera dikendalikan,dapat merusuk tanaman dan buahnya,bahkan dapat mematikan tanaman itu.Di Malaysia,antara penyakit jambu biji yang cukup merugikan adalah seperti berikut.
         Bengkak akar
Penyebab penyakit ini adalah nematoda Meloidogyne incognita, sejenis cacing halus yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang.Serangan nematoda dapat diketahui dari pertumbuhan tanaman yang kuntet (kerdil) dan tidak segar.Akar menjadi jarang dan warna daun berubah kekuningan.Buahnya kecil dan lebih cepat matang. Tanaman yang sudah terserang sistem perakarannya tidak sempurna , bengkak, serta warnanya berubah. Pencegahan dengan menggunakan bibit yang bebas nematoda. Jika tanaman yang sudah diserang dikenalikan dengan nematisida phenamifos dan carbofuram .
         Kudis
Cendawan pestalotiopsis psidii penyebab penyakit kudis ini hanya bisa masuk ke jaringan buah melalui luka yang biasanya disebabkan oleh kepik helopeltis. Makin lama bintik membesar berukuran 1-3 mmdan bentuknya bulat dan cokelat kehitaman. Penyakit itu bisa diatasi dengan cara menyemplotan fungisida yang mengandungi cuprum atau zinc
         Antraknosa
Penyakit yang disebabkan oleh cendawan Colletotrichum gloeosporoides ini lebih banyak menyerang buah. Genjala awal, tampak bintik-bintik kecil dan pada buah. Bintik ini makin lama makin membesar dan menyatu membentuk luka besar dengan lekuk ke dalam. Pengendalian dapat dilakukan dengan meyemprotkan fungisida pada buah yang dibungkus. Fungisida yang biasa digunakan mengandungi bahan aktif benomyl, carbendazim, carbendazim mancozeb, thiophanate methyl, chlorothalonil, propiconazole dan fentin acetate.

ANCAMAN HAMA PHYLLOXERA PADA BUAH ANGGUR

Hama phylloxera pernah meluluhlantakkan kebun anggur di Amerika utara , Eropa , dan Australia . Memang di Indonesia hama ini belum termasuk hama penting, tetapi bukan tak mungkin akan menebar ancaman bagi kebun-kebun anggur di daerah pengembangan.Dengan gejala benjol-benjol pada akar, batang dan daun, hama ini bisa menyebabkan tanaman layu , kerdil , serta menurunkan produksi buah. Dengan itu , cara pengendalian yang baik haruslah dilaksanakan.
         Penyakit Phylloxera
Phylloxera kerap dianggap sebagai penyakit yang menyerang tanaman anggur kerana sosok hamanya tidak mudah terlihat.Phylloxera adalah sejenis kutu yang hidup di bawah jaringan kulit kayu (gabus) yang telah mengering. Nama lengkapnya adalah Phylloxera vitifoliae , anggota famili Aphidae (keluarga kutu). Produksi anggur di Jawa memiliki kondisi tanah yang tergolong berat (alluvial). Tanah seperti ini pada musim kemarau akan terbelah-belah.. Dengan kondisi tanah yang terbelah-belah ini akar anggur mudah rusak dan kulitnya gampang terkelupas, sehingga memungkinkan tanaman terserang kutu akar phylloera. Tempat yang dihuni kutu tersebut akan membengkak dan membentuk benjolan-benjolan. Daun, batang dan akar, berbenjol-benjol. Di bawah benjolan terdapat kutu. Besar kecilnya benjolan tergantung banyaknya populasi kutu.
Akar tanaman yang penuh dengan benjolan phylloxera sulit menyerap air dan hara dari dalam tanah. Akibatnya tanaman layu dan tumbuh kerdil serta kemampuan berbuahnya rendah sekali.Salah satu cara ampuh untuk mengatasi serangan hama kutu akar adalah menggunakan bibit hasil okulasi. Bibit okulasi itu dapat ditanam setelah berumur 6-12 bulan. Selain tahan terhadap phylloxera , bibit anggur okulasi itu pun tahan terhadap nematoda bintil akar.
Kubis-kubisan dan selada
       Penyakit akar gada paling sering ditemukan di kol, kubis bunga ,brokoli, dan selada. Akar tanaman berbintil-bintil. Bintil menyatu sehingga akar terlihat bengkak. Penyakit ini ditemukan di daerah yang intensif menanam kubis-kubisan , seperti di Pangalengan ,Lembang, Garut.
      Penggunaan pupuk kandang belum matang ditambah tanah masam mempercepat perkembangbiakannya.Penyakit yang disebabkan cendawan Plasmodiophora brassicae ini belum ada ubatnya. Penanaman selada dengan sistem hidroponik jarang terserang.
      Risiko lain yang perlu diwaspada ialah penyakit busuk hitam.Bakteri Xanthomonas , biang keladinya, membuat tepi daun berwarna kuning kecokelatan.Tulang-tulang daun cokelat tua atau hitam. Sepintas pada daun terlihat bentuk menyerupai huruf “V” berwarna kuning kecokelatan.Penyakit ini dapat ditanggulangi dengan fungisida tembaga, seperti Copper Sandoz.(2 gram/1), Tocida 60 WDG  (1 gram/1).Cupravit (2.5 gram/1). Trimiltox (2.5 gram/1).
     Rekan busuk hitam yang lain ialah busuk basah. Penyakit ini juga disebabkan bakteri. Namanya Erwinia. Batang, daun atau krop berwarna cokelat basah. Aroma busuk menusuk hidung. Serangan banyak terjadi di musim hujan. Pemakaian sungkup plastik transparan di setiap guludan sangat mengurangi intensitas serangan.Menutup daun dengan lidi juga demikian. Namun, penutupan daun mengakibatkan warna kol menjadi lebih pucat.
     Kubis-kubisan dan selada sering mengalami kekurangan unsur boron. Batang tanaman berlubang di bahagian tengah. Pada kol bunga dan brokoli, ukuran krop yang terbentuk tidak maksimal. Antarcabang bunga lebih cepat terpisah.
     Jika ditanam di lahan terbuka, pupuk kandangnya harus benar-benar matang. Penggunaan pupuk CaB dapat dipertimbangkan. Sementara pupuk Borate dan Fertibor 2 gram/1 air dipakai saat serangan berat.

ANCAMAN PENYAKIT PEMBIBITAN PADA BUAH PEPAYA

    Ada anggapan  bahawa tanaman pepaya itu mudah.Jika penanaman hanya untuk kebutuhan sendiri, memang demikian.Namun, saat dikebunkan secara komersial, penyakit dumping off dan kapang daun di pembibitan menjadi hantu menakutkan.
Dumping off
         Dumping off timbul kerana aerasi jelek atau kelembapan tinggi.Pemakaian pupuk kandang belum matang memicu munculnya penyakit ini.Di dataran tinggi, Phythium aphanidermatum tidak aktif.Peranannya diambil alih oleh Rhizoctonia dengan gejala serangan sama.Rebah batang dapat dihindari dengan memakai media semai steril.Sterilisasi dilakukan dengan medium suap air panas atau pemberian Basamid atau formalin 4% selama 24 jam.
     Kapang daun
          Saat udara dingin, apalagi berkabut, daun pepaya yang masih muda sering berkerut-kerut.Di atasnya tumbuh miselium abu-abu. Ini disebabkan hadirnya cendawan Cladosporium oxysporum.Daun terserang keriting dan berwarna pucat, sehingga ada dugaan munculnya serangan virus.
Padahal, sebenarnya itu terjadi kerana ada hama thrips (Thrips  parvispinus) menggigit daun pepaya muda. Timbullah luka tersebut sampai akhirnya mematikan bibit.Antara langkahnya untuk mencegah serangan penyakit pada bibit pepaya ialah semaikan biji langsung ke dalam pot kecil atau tanam biji yang telah berkecambah ke pot. Buka peneduh tempat persemaian pada waktu-waktu tertentu. Tujuannya untuk memacu pertumbuhan bibit.
KESIMPULAN
        Memanglah tidak dapat dipungkiri bahawa kehadiran hama dan penyakit pada tumbuh-tumbuhan jelas membawa kerugian kepda para pengusaha tanaman tumbuhan.Malah ia juga akan membawa kemudaratan kepada kesihatan manusia jika termakan tumbuhan yang berpenyakit tersebut. Dengan itu , langkah-langkah pengendalian dan pencegahan yang sewajarnya haruslah dilaksana dan dipatuhi .


Artikel Terkait Biology

Tidak ada komentar:

Posting Komentar